Kesimpulannya, jika kita bertanya pada diri kita sendiri bagaimana seorang Kristiani akan tetap berteguh dalam melaksanakan cintakasih, satu prinsip harus ditegakkan diantara segala hal yang telah kita bicarakan di atas – ialah terarah kepada Allah. Kita hanya dapat mencintai sesama dengan tulus jika kita berjalan dalam cinta di hadirat Allah. Kita perlu kembali kepada sumber utama (doa) untuk menciptakan suatu ruang bagi Cintakasih. Tanpa doa, refleksi dan bacaan rohani yang teratur, kita menghadapi resiko hasil karya kerasulan kita hanya mengarah kepada mencari keuntungan saja.
St. Vinsensius a Paulo
Klik foto di atas utk mengenal St. Vinsensius a Paulo